Untuk membekali para penghuni dengan keterampilan praktis, Panti Sosial Boemi Kadeudeuh memberikan program pendampingan bercocok tanam sayuran di lahan sempit. Kegiatan ini menyasar penghuni panti yang merupakan perempuan lanjut usia.
Pendampingan dilakukan secara bertahap, dimulai dari bimbingan dalam menyiapkan kantong plastik sebagai wadah tanam, penggunaan gabah sebagai media tanam, hingga proses penanaman benih, perawatan tanaman, dan pemanenan. Seluruh kegiatan dilakukan di area belakang bangunan panti, yang akan disulap menjadi kebun sederhana.
Jenis sayuran yang ditanam di antaranya daun bawang, sosis, seledri, dan beberapa tanaman lain yang mudah dibudidayakan di ruang terbatas. Meski dilaksanakan dengan peralatan sederhana, kegiatan ini disambut antusias oleh para penghuni.
Ketua Panti Sosial Boemi Kadeudeuh, NR Fetty Soemawilaga, menjelaskan bahwa pendampingan ini dirancang agar penghuni memiliki keterampilan tambahan yang dapat digunakan saat kembali ke tengah masyarakat.
“Kami tidak hanya memberikan teori, tapi juga membimbing mereka langsung melalui praktik. Harapannya, ini bisa menjadi bekal hidup, atau bahkan peluang usaha mandiri nantinya,” ujar NR Fetty.
Pendekatan persuasif digunakan dalam proses pendampingan, untuk menciptakan suasana yang nyaman dan membangun ketertarikan para penghuni terhadap kegiatan bercocok tanam. Hasilnya, sebagian para penghuni mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Program ini menjadi salah satu bentuk rehabilitasi sosial yang tak hanya memperhatikan kebutuhan dasar, tetapi juga memberdayakan penghuni agar lebih mandiri dan percaya diri***